MAKALAH
PSIKOLOGI
HAKIKAT
DAN RUANG LUNGKUP BELAJAR
Dosen
Pengampu :
Noer Rohmah,MA.g
Di
Susun Oleh :
FENI ERLIA
ARICHATUL JANNAH
Jurusan:
Manajemen
Pendidikan Islam
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
(STAINU)
KEPUHARJO
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Illahi Robbi, yang mana telah
memberikan kita rahmat, taufiq, hidayah serta inayahnya. Dan tak lupa Sholawat
serta salam kami haturkan kepada baginda kita Nabi besar Muhammad SAW, yang
mana telah membimbing kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang
benderang.
Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini, kami mendapat tugas dari
dosen kami. Untuk menyusun sebuah makalah yang berjudul “Aktifitas Kejiwaan
Manusia”, yang meliputi beberapa aspek yaitu, Pengamatan Indra, Tanggapan,
Fantasi, Ingatan.
Dalam makalah ini, kami akan membahas seputar aktifitas kejiwaan
manusia. Bukan hanya itu, kami juga akan memaparkan sejumlah teori dan juga
pakar ahli yang disebut dalam penyusunan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini, pembaca dapat menambah wawasan
yang berkaitan dengan aktifitas kejiwaan manusia dan macam-macamnya.
Sekian dari kami, apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah
ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR
ISI .................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan
Penulisan.............................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Hakikat
Belajar............................................................................................... 3
B. Pengertian
belajar............................................................................................ 4
C. Peranan
psikologi belajar................................................................................ 5
D. Ruang
lingkup psikologi belajar......................................................................6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................... 6
B. Saran................................................................................................................. 7
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manusia
adalah makhluk yang belajar. Maka, untuk sampai pada derajat yang disebut
belajar manusia harus mampu mengadakan atau melakukan perubahan-perubahan. Baik
itu perubahan terhadap individu ataupun bahkan secara global. Namun,
perubahan-perubahan yang diharapkan adalah perubahan ke arah yang baik,
perubahan yang menjadikan menusia menjadi makhluk yang memelihara alam semesta
sesuai dengan mandat Alloh SWT. Sehingga manusia harus mencari dan mencapai
hakikat belajar sampai sedalam-dalamnya.
Hakikat
belajar yang hendak diuraikan dalam makalah ini meliputi arti belajar, sifat
dan dasar proses belajar yang banyak berlangsung di sekolah-sekolah. Hal ini
dimaksutkan agar pembaca mempunyai gambaran yang sesungguhnya mengenai belajar,
terutama belajar yang dilangsungkan di sekolah-sekolah tau kampus. Pengertian
belajar dalam uraian ini sengaja dibatasi dalam ruang lingkup bangku sekolah
atau perguruan tinggi mengingat hakikat belajar itu sendiri amat luasnya
sehingga perhatian kita menjadi lebih terfokus.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, kami merumuskan
permasalahan yang akan dibahas, yaitu :
1. Apa hakikat belajar ?
2. Bagaimana
peranan psikologi dalam proses belajar ?
3. Apa
saja aspek atau ruang lingkup kajian
psikologi belajar ?
C.
Tujuan
Dari
rumusan masalah diatas tujuanya yakni
1. Untuk
mengetahui maksut dari hakikat belajar.
2. Untuk
memahami peranan psikologi belajar.
3. Untuk
mengetahui ruanglingkup kajian psikologi belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Belajar
1. Pengertian Hakikat
Sebelum
membahas mengenai apa hakikat yang terdapat dalam belajar, terlebih dahulu akan
diuraikan mengenai makna hakikat itu sendiri. Sebab akan sangat kesulitanuntuk
memahami hakikat belajar tanpa memahami salah satu kata dalam kalimat tersebut.
Secara
sederhana hakikat sering disamakan sebagai sesuatu yang mendasar, suatu esensi
yang subtansial, yang hakiki, yang
penting, yang diutamakan dalam berbagai makna yang sepadan dengan pengertian
tersebut.hakikat merupakan syarat eksistensi. Hakikat tidak lain adalah sesuatu yang mesti ada pada sesuatu
yang jikalau sesuatu
tu tidak ada maka sesuatu itupun tidak wujud. Sesuatu yang digaris
bawahi adalah simbol-simbol eksistensi tapi eksistensinya ditentukan dalam
sesuatu yang huruf besar. Sesuatu yang berhuruf besar itulah syarat yang
menentukan adanya sesuatu yang digaris bawahi.1
Jadi
bisa dikatakan bahwa hakikat itu adalah sesuatu yang menjadi dasar sesuatu,
yang penting bagi keberadaan sesuatau.
Sementara
itu pengertian lain, hakikat adalah berupa
apa yang membuat sesuatu itu terwujud. Dengan kta lain dapat dirumuskan,
hakikat adalah unsur utama yang mewujudkan sesuatu. Dengan kata lain hakikat
itu adalah pokok atau inti dari yang ada. Tidak akan pernah ada suatu atribut
jika tidak ada hakikat.2
Dari
uraian makna hakikat diatas cukuplah mewakili pengertian hakikat secara
sederhananya. Jadi dengan demikian dapat dikatakan bahwa hakikat merupakan
makna sebenarnya dari segala sesuatu yang menjadi dasar keberadaan sesuatu.
2. Pengertian
Belajar
Sebelum
membahas pengertian belajar, perlu sekali memahami tentang perintah belajar
terlebih dahulu.belajar adalah proses perubahan menuju arah yang positif.
Jadi
dalam ajaran islam belajar adalah perintah penting karena Nabi SAW saja
belajar. Maka sudah sepantasnya kita juga belajar agar menjadi umat yang
mengikuti nabinya. Dalam ayat tersebut juga manusia dituntun agar selalu
mendahulukan Alloh SWT dalam segala kegiatan kita, termasuk belajar. Oleh
karenaya, sangat bagus sekali ketikaakan memulai pembelajaran, agar berdoa
kepada Alloh SWT terlebih dahulu.
Belajar
adalah perubahan perilaku, sedangkan perilaku itu adalah tindakan yang dapat
diamati. Dengan kata lain perilaku adalah satu tindakan yang dapat diamati atau
hasil yang diakibatkan oleh tindakan atau beberapa tindakan yang dapat diamati.4
Dalam
pengertian ini berarti, belajar adalah perubahan perilaku yang di amati. Atau
bisa juga diartikan, belajar adalah perubahan perilaku yang bisa diamati menuju
arah yang lebih baik. Pengertian lainya bahwa belajar adalah semata-mata
mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi
atau materi pelajaran.
Berikut
ada beberapa pengertian belajar menurut beberapa ahli yaitu sbagai berikut :
1. Arthur
J.Gates
Yang dinamakan belajar adalah perubahan tingkah laku
melalui pengalaman dan latian {learning is the modifications of behavior
through experience and training].
2. Melvin
H. Marx
Belajar adalah perubahan yang dialami secara relatif
abadi dalam tingkah laku yang pada dasarnya merupakan fungsi dari suatu tingkah
laku sebelumnya. Dalam hal ini, sering atau biasa disebut praktik atau latihan.
3. R.S.
Chauhan
Belajar adalah membawa perubahan-perubahan dalam
tingkah laku dari organisme.
4. L.D.Crow
dan A. Crow
Belajar adalah suatu proses aktif yang perlu
dirangsang dan dibimbing ke arah hasil-hasil yang diinginkan [dipertimbangkan].
Dari berbagai definisi belajar yang telah
dikemukakan para ahli tersebut dapat ditarik semacam kesimpulan bahwa pada
hakikatnya belajar adalah proses penguasaan sesuatu yang dipelajari. Penguasaan
itu dapat berupa memahami [mengerti], merasakan, dan dapat melakukan sesuatu.di
dalam diiri yang belajar terjadi kegiatan psikis atau motorik [gerakan-gerakan
otot-otot dan saraf]. Sebagai hasil belajar adalahpenguasaan sejumlah
pengetahuan dan sejumlah keterampilan baru dan sesuatu sikap baru ataupun
memperkuat sesuatu yang telah dikuasai sebelumnya, termasuk pemahaman dan
penguatan nilai-nilai. Sebagai perubahan-perubahan dalam tingkah laku manusia,
sebagai hasil belajar tadi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
niali. 5
Dapat pula dinyatakan bahwa belajar adalah usaha
sadar dari individu untuk memahami dan menguasai pengetahuan dan keterampilan
sika-sikap dan nilai-nilai, guna meningkatkan kualitas tingkah lakunya dalam
rangka mengembangkan kepribadianya.
B. Peranan
Psikologi Belajar
Sebagaimana
yang sudah pernah kita pelajari bahwa psikologi adalah sebagai ilmu pengetahuan
berupaya memahami keadaan dan perilaku manusia, sedangkan belajar merupakan
kegiatan manusia yang berhubungan dengan diri sendiri, orang lain, dan
lingkunganya. Maka agar kegiatan tersebut memperoleh hasil yang maksimal sesuai
harapan secara tidak langsung membutuhkan suatu pemahaman mengenai psikologi.
Tujuan
dari mempelajari psikologi belajar adalah agar manusia mempunyai pemahaman
lebih tentang individu, baik dirinya sendiri maupun orang lain serta dari hasil
pemahaman tersebut diharapkan seseorang dapat bertindak ataupun memberikan
perlakuan yang bijaksana.
Psikologi
memiliki peran dalam pendidikan baik itu dalam belajar maupun pembelajaran.
Pengettahuan psikologi sangat diperlukan oleh seorang guru atau insstruktur
sebagai pengajar, pelatih, pembimbing dan pengasuh dalam memahami karakteristik
kognitif dan efektif dan psikomotorik peserta didik secara intergral.
Pemahaman
psikologi peserta didik oleh pihak guru atau instruktur di industri pendidikan
memiliki konstribusi yang sangat berarti dalam membelajarkan peserta didik
sesuai dengan sikap, minat, motivasi, aspirasi dan kebutuhan peserta didik,
sehingga proses pembelajaran dikelas dapat berlangsung dengan optimal da
maksimal. Berikut ada beberapa peran penting dalam psikologi dalam proses
belajar.6
1. Memahami
siswa sebagai pelajar, meliputi perkembanganya, tabiat, kemampuan, kecerdasan,
motivasi, minat, fisik, pengalaman, kepribadian, dan lain-lain.
2. Memahami
prinsip dan teori belajar.
3. Meilih
metode belajar dan pengajaran.
4. Menetapkan
tujuan belajar dn pengajaran.
5. Menciptakan
situasi belajar dan pengajaran yang kondusif
6. Memilih
dan menetapkan isi pengajaran.
7. Membantu
peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
8. Memilih
alat bantu belajar dan pengajaran.
9. Menilai
hasil belajar
10. Membimbing
perkembangan siswa.
Selanjutnya,
uraian psikologi untuk memberikan jalan untuk mendapatkan jalan atas pemecahan
masalah-masalah sebagai berikut.7
1. Perubahan
pada anak didik selama dalam proses pendidikan.
2. Pengaruh
pembawaan dan lingkungan atas hasil belajar.
3. Teori
dan proses belajar.
4. Ubungan
antara teknik mengajar dan hasil belajar.
5. Perbandingan
antara hasil pendidikan formal dengan hasil pendidikan informal atas diri
individu.
6. Pengaru
kondisi sosial anak didik atas pendidikan yang diterimanya.
7. Nilai
sikap ilmiah atas pendidikan yang dimiliki oleh para petugas pendidikan.
8. Pengaru
interaksi antara guru dan murid dan antara murid dengan murid.
9. Hambatan
kesulitan ketegangan dan sebagainya yang dialami oleh anak didik selama proses
pendidikan.
10. Pengaru
perbedaan antara invidu yang satu dan yang lain.
Oleh karenanya psikologi dalam proses belajar
merupakan suatu asupan yang positif dalam dunia pendidikan. Maka, karena sangat
pentingnya psikologi diharapkan semua pihak dalam lembaga pendidikan apa dan
bagaimana psikologi berperan dalam pendidikan. Dengan begitu, proses pendidikan
dan pembelajaran akan lebih maksimal, meskipun hasilnya dikembalikan lagi
kepada Alloh SWT.
C.
Ruang Lingkup
Belajar
Setiap
disiplin ilmu yang ada semuanya mempunyai ruang lingkup pembahasan
masing-masing. Sehingga apa yang akan dikaji dalam suatu topik tidak akan
keluar dari pembahasan pokoknya, dan ini menjadikan suatu disiplin ilmu
tersebut menjadi tepat sasaran bahasanya dan sebagainya. Dan ruang lingkup juga
tidak hanya dalam materi perkuliahan dan sekolah-sekolah saja, melainkan juga
yang bukan dari itu. Oleh karenanya, agar lebih tahu sedikit tentang ruang
lingkup, berikut akan diuraikan sedikit mengenai pengertianya.
Ruang
lingkup adalah batasan. Ruang lingkup juga dapat dikemukakan melalui
variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subyek penelitian dan lokasi
penelitian. Penggambaran ruang lingkup dapat kita nilai dari data karakteristik
responden perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran yang komperehensif tentang
bagaimana keadaan responden penelitian yang dilakukan, yang boleh jadi
diperlukan untuk melihat data hasil pengukuran variabel-variabel pengukuran
yang diteliti.8
Lebih
jelasnya ruang lingkup adalah suatu batasan dalam sebuah pembahasan materi atau
sesuatu agar tidak keluar dari alur pembahasan, dan selalu terkait dalam tema
yang bersangkutan.
Sebagai
sebuah disiplin ilmu yang merupakan cabang dari psikologi, yang kajianya
dikhususkan pada masalah belajar, maka psikologi belajar memiliki ruang lingkup
disekitar masalah belajar saja. Oleh karenanya tidak aneh apabila ruang lingkup
psikologi belajar terdapat juga dalam kajian psikologi pendidikan. Ini
dikarenakan psikologi pendidikan sebagai ilmu terapan berusaha menerangkan
masalah belajar menurut prinsip-prinsip dan fakta-fakta mengenai tingkah laku
manusia yang tela ditentukan secara ilmiah. Karenanya, masalah belajar mendapat
sorotan yang besar dalam psikologi pendidikan.
Psikolgi
belajar memiliki ruang lingkup yang secara garis besar dapat dibagi menjadi
tiga pokok bahasan, yaitu masalah belajar, proses belajar dan situasi belajar.
Berikut uraian-uraian mengenai hal tersebut :9
1. Pokok
Bahasan Mengenai Belajar
Ada beberapa pokok bahasan mengenai
belajar yaitu :
a. Teori-teori
belajar
b. Prinsip-prinsip
belajar
c. Hakikat
belajar
d. Jenis-jenis
belajar
e. Aktifitas-aktifitas
belajar
f. Teknik
belajar efektif
g. Karakteristik
perubahan hasil belajar
h. Manifestasi
perilaku belajar
i.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar
2. Pokok
Bahasan Mengenai Proses Belajar
Berikut ini pokok bahasan mengenai
proses belajar yaitu :
a. Tahapan
perbuatan belajar
b. Perubahan-perubahan
jiwa yang terjadi selama belajar
c. Pengaruh
pengalaman belajar terhadap perilaku individu
d. Pengaruh
motifasi terhadap periaku belajar
e. Signifikansi
perbedaan individual dalam kecepatan memproses kesan dan keterbatasan kapasitas
individu dalam belajar
f. Masalah
proses lupa dan kemampuan individu memproses perolehanya melalui transfer
belajar.
3. Pokok
Bahasan Mengenai Situasi Belajar
Adapun pokok bahasan mengenai situasi
belajar yaitu :
a. Suasana
dan keadaan lingkungan fisik
b. Suasana
dan keadaan lingkungan non fisik
c. Suasana
dan keadaan lingkungan sosial
d. Suasana
dan keadaan lingkungan non sosial
Ruang lingkup yang disebutkan diatas
merupakan persoalan dan pokok pembahasan yang akan menjadi kajian bersama dalam
mempelajari psikologi belajar.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimmpulan
1. hakikat
merupakan makna sebenarnya dari segala sesuatu yang menjadi dasar keberadaan
sesuatu.
2. belajar
adalah usaha sadar dari individu untuk memahami dan menguasai pengetahuan dan
keterampilan sika-sikap dan nilai-nilai, guna meningkatkan kualitas tingkah
lakunya dalam rangka mengembangkan kepribadianya.
3. Ada
beberapa peran penting dalam psikologi dalam proses belajar.
a. Memahami
siswa sebagai pelajar, meliputi perkembanganya, tabiat, kemampuan, kecerdasan,
motivasi, minat, fisik, pengalaman, kepribadian, dan lain-lain.
b. Memahami
prinsip dan teori belajar.
c. Meilih
metode belajar dan pengajaran.
d. Menetapkan
tujuan belajar dn pengajaran.
e. Menciptakan
situasi belajar dan pengajaran yang kondusif
f. Memilih
dan menetapkan isi pengajaran.
g. Membantu
peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
h. Memilih
alat bantu belajar dan pengajaran.
i.
Menilai hasil
belajar
j.
Membimbing
perkembangan siswa.
4. Psikolgi
belajar memiliki ruang lingkup yang secara garis besar dapat dibagi menjadi
tiga pokok bahasan, yaitu masalah belajar, proses belajar dan situasi belajar.
Berikut uraian-uraian mengenai hal tersebut :
B. Saran
Dalam kegiatan pembelajaran, sangat
diperlukan interaksi yang baik antar siswa dan guru agar tecipta proses belajar
mengajar yang kondusif. Belajar tidak harus dilakukan secara terforsir, tetapi
belajar dapat dilakukan sedikit demi sedikit secara bertahap dan terus-menerus.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Latif, Juraid. 2006. Manusia filsafat dan
sejarah. Jakarta : PT Bumi Aksara
Hamdallah Fandi,
Riefky. 2011. Penggertian Ruang lingkup. Http://Riefky hamdllah fandi.wordpress.com/
2011/04/25/pengrtian-ruang-lingkup/.
Hakim,
zainal. 2013.Peran sosiologi dalam pendidikan .
Julias HR .
2010. Pengertian hakikat
Atmaja
prawira,Purwa .2012. Psikologi pendidikan dalam perspektif baru. Yogyakarta :
Ar-Ruzz Media.
Rohmah,
Noer. Psikologi Pendidikan.