Selasa, 03 Januari 2017

makalah analisa dalam pekerjaan



       BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
       Berkaitan mengenai analisis pekerjaan tersebut sering disebut dengan Job Analysis (Analsis Pekerjaan). analsis pekerjaan adalah prosedur yang anda lalui untuk menentukan tanggung jawab posisi-posisi tersebut dan karakteristik orang-orang yang bekerja ditempat posisi-posisi tersebut. Analisis pekerjaan memberikan informasi yang digunakan untuk membuat deskripsi pekerjaan (daftar pekerjaan ) dan spesifikasi pekerjaan (jenis orang yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut).  
  Selanjutnya analisis pekerjaan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan bentuk pekerjaan dan orang yang dibutuhkan pada pekerjaan tersebut. Dengan demikian analisis pekerjaan adalah merupakan suatu kegiatan untuk menentukan pekerjaan dan orang yang pantas untuk melakukan pekerjaan tersebut. Analisis pekerjaan merupakan acuan bagi suatu organisasi untuk menentukan pekerjaan dan orang yang dibutuhkan. Harapannya adalah dengan adanya analisis jabatan maka setiap orang atau karyawan  dapat memahami apa hak dan kewajiban mereka.
Analisis pekerjaan terdiri dari tiga aspek penting yaitu, Uraian jabatan, spesifikasi jabatan, dan evaluasi pekerjaan.
B.Rumusan Masalah
1.Apakah yang dimaksud analisis pekerjaan?
2. Apakah yang dimaksud dengan dengan Uraian Jabatan atau Job Description?
3.  Bagaimanakah definisi Spesifikasi jabatan atau Job Spesification?
4. Apakah yang dimaksud dengan Evaluasi Jabatan ?
c.Tujuan  dan Manfaat
a.Setiap individu atau kelompok mengerti penjabaran yang berkaitan dengan  pokok permasalahan  dan dapat mengembangkan masing masing kepribadiannya berkaitan hal-hal tersebut.
b.Semua individu atau kelompok mengerti ,memahami yang berkaitan dengan pokok bahasan yang kami utarakan dan agar setiap individu memahami kedudukan di dalam ruang lingkupnya.
c.Semua Individu atau kelompok dapat memahami dan mengerti yang berkaitan dengan evaluasi sebuah pekerjaan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.Menurut Dessler (2003;116) analisis pekerjaan adalah prosedur yang anda lalui untuk menentukan tanggung jawab posisi-posisi tersebut dan karakteristik orang-orang yang bekerja ditempat posisi-posisi tersebut. Analisis pekerjaan memberikan informasi yang digunakan untuk membuat deskripsi pekerjaan (daftar pekerjaan ) dan spesifikasi pekerjaan (jenis orang yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut).
Adapun manfaat analisis pekerjaan menurut Dessler (2003;117) adalah untuk keperluan:
            1. Recruitment & Seleksi.
2. Kompensasi.
3. Penilaian Prestasi.
4. Pelatihan.
5. Menentukan kewajiban yang tidak ditugaskan..
B. Cushway (2004;38) there are number of reasons for analysing jobs. the main uses to the organization are as follows: Human resources planning, selection, Job evaluation, Training & development, Job redesign, Performance management, Organization review & restructuring, employee's right.
 Dikatakan oleh tokoh Chusway dan Dessler  bahwa analisis pekerjaan sangat dibutuhkan dalam setiap pekerjaan pada saat memulai suatu  akan dimudahkan untuk memutuskan dan mendapatkan orang yang membutuhkan hal tersebut. Hal ini juga akan bermanfaat bagi para calon pekerja, apakah akan menerima pekerjaan tersebut atau tidak,  karena para pekrja dari awal sudah ditunjukkan oleh perusahaan bentuk pekerjaan yang akan mereka kerjakan nantinya.







BAB III
PEMBAHASAN

1.. Pengertian Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan adalah prosedur yang anda lalui untuk menentukan tanggung jawab posisi-posisi tersebut dan karakteristik orang-orang yang bekerja ditempat posisi-posisi tersebut. Analisis pekerjaan memberikan informasi yang digunakan untuk membuat deskripsi pekerjaan (daftar pekerjaan ) dan spesifikasi pekerjaan (jenis orang yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut).
Beberapa informasi yang didapat dari analisis pekerjaan adalah sebagai berikut :  aktifitas pekerjaan, perilaku manusia, mesin perangkat, peralatan dan bantuan pekerjaan, standar prestasi, konteks pekerjaan, serta persyaratan manusia. Dengan demikian analisis pekerjaan adalah merupakan suatu kegiatan untuk menentukan pekerjaan dan orang yang pantas untuk melakukan pekerjaan tersebut. Analisis pekerjaan merupakan acuan bagi suatu organisasi untuk menentukan pekerjaan dan orang yang dibutuhkan. Harapannya adalah dengan adanya analisis jabatan maka setiap orang atau karyawan  dapat memahami apa hak dan kewajiban mereka.
2.Uraian Jabatan atau Job Description
Deskripsi jabatan bukan sekedar menjelaskan tentang suatu jabatan, akan tetapi juga menjelaskan lebih lanjut tentang tugas-tugasnya, tanggung jawabnya, wewenang dan sebagainya. Dengan demikian, diharapkan setiap karyawan/pegawai yang memangku jabatan tersebut akan memahami batas-batas antara lain dari tugas-tugas, tanggung jawab serta wewenangnya. Hal ini tentu untuk menghindari terjadinya overlapping antara jabatan yang satu dengan jabatan yang lainnya.
Agar deskripsi jabatan yang dibuat dapat merupakan landasan atau pedoman pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien, maka deskripsi jabatan yang dibuat haruslah sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penetapan tugas-tugas antara jabatan yang satu dengan jabatan yang lain dapat menimbulkan kesimpangsiuran atau overlapping. Oleh karena itu, maka penyusunan deskripsi jabatan untuk suatu jabatan tertentu tidak lepas dari format standar yang harus dipenuhi, secara umum deskripsi jabatan memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Identifikasi jabatan.
Bagian identifikasi jabatan memuat informasi-informasi tentang nama jabatan, kode jabatan, tanggal analisis, penyusun, dan dalam departemen apa.
b. Ringkasan jabatan.
Ringkasan jabatan hendaknya menggambarkan sifat umum dari jabatan, yaitu berupa fungsi dan kegiatan utamanya.
c. Hubungan, tanggung jawab, dan kewajiban.
Bagian ini memperlihatkan hubungan pemegang jabatan dengan pihak atau bagian lain, baik di dalam organisasi maupun luar organisasi. Batas-batas tanggung jawab serta kewajiban utama jabatan itu juga perlu dijelaskan.
d. Wewenang dari pemegang jabatan.
Bagian ini menentukan batas-batas wewenag pemegang jabatan, termasuk wewenang pengambilan keputusannya dan batas-batas penganggarannya.
e. Standar kinerja.
Bagian ini menetapkan standar-standar yang diharapkan bisa dicapai oleh karywan pada masing-masing tugas dan tanggung jawab dari deskripsi jabatan.
f. Kondisi kerja.
Deskripsi jabatan juga akan merangkum kondisi kerja umum yang tercakup pada jabatan. Misalnya, masalah kebisingan, kondisi bahaya, dan suhu udara dalam ruang pekerjaan.

3.Spesifikasi Jabatan atau  Job Specification    
Spesifikasi jabatan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang menduduki suatu jabatan, agar ia dapat melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan bertanggung jawab. Seorang karyawan akan mau dan mampu bekerja dengan baik jika ia ditempatkan pada posisi jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya serta kebutuhannya dapat terpenuhi dengan ia melakukan pekerjaan itu. Oleh sebab itu, perusahaan harus bisa menempatkan karyawan sesuai dengan minat dan kemampuannya serta memperhatikan kebutuhannya. Disamping itu, dengan menempatkan karyawan pada suatu jabatan yang sesuai dengan kualifikasi yang dimilikinya berarti para karyawan telah diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan merealisasikan potensinya seoptimal mungkin. Spesifikasi jabatan ini dapat disusun secara bersama-sama dengan uraian jabatan, tetapi dapat juga disusun secara terpisah.Dibawah ini persyaratan yang  umumnya dimasukkan dalam Spesifikasi Jabatan adalah:
1. Persyaratan pendidikan, latihan, dan pengalaman kerja
2. Persyaratan pengetahuan dan keterampilan
3. Persyaratan fisik dan mental
4. Persyaratan umur dan jenis kelamin.
Jadi, spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum seseorang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten.Beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Spesifikasi jabatan menerjemahkan deskripsi pekerjaan ke dalam kualifikasi manusia dengan menguraikan persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang menduduki suatu jabatan, agar ia dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. Seorang karyawan akan mau dan mampu bekerja dengan baik jika ia ditempatkan pada posisi jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya serta kebutuhannya dapat terpenuhi dengan ia melakukan pekerjaan itu. Oleh sebab itu, perusahaan harus bisa menempatkan karyawan sesuai dengan minat dan kemampuannya serta memperhatikan kebutuhannya. Disamping itu, dengan menempatkan karyawan pada suatu jabatan yang sesuai dengan kualifikasi yang dimilikinya berarti para karyawan telah diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan merealisasikan potensinya seoptimal mungkin.

4..Evaluasi Pekerjaan
Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.
Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Untuk memeperoleh informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi dilakukan melalui kegiatan pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses pemberian skor atau angka-angka terhadap suatu keadaan atau gejala berdasarkan aturan-aturan tertentu. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara pengukuran (measurment) dan evaluasi (evaluation) kegiatan pengukuran merupakan dasar dalam kegiatan evaluasi.
 evaluasi pekerjaan lebih kearah menentukan seberapa tinggi harga sebuah pekerjaan bagi organisasi ( ke arah kisaran gaji). Atau evaluasi pekerjaan adalah perbandingan pekerjaan-pekerjaan yang diklasifikasikan guna menentukan kompensasi yang pantas bagi pekerjaan-pekerjaan tersebut, atau berbagai prosedur sistimatik untuk menentukan nilai relatif pekerjaan beserta besarnya kompensasi masing-masing.
Ada beberapa dasar perilaku yang terkandung dalam penilaian kerja yaitu bagaimana karyawan mampu menyelesaikan tugas yang terandalkan. Tanggung jawab atau tidaknya dan serius atau tidaknya karyawan itu melaksanakan pekerjaan itu. Lalu perilaku-perilaku inovatif dan spontan. Dimana karyawan itu bisa memberikan inovasi yang berguna bagi kemajuan perusahaan. Selain itu memiliki sikap spontan, misalnya ia mampu bekerja sama dengan sesame rekan karyawan, memiliki tindakan protektif, mampu melahirkan gagasan konstruktif, pelatihan diri, dan sikap-sikap lain yang menguntungkan, baik untuk dirinya sendiri dan perusahaan.
Sementara evaluasi pekerjaan lebih kearah menentukan seberapa tinggi harga sebuah pekerjaan bagi organisasi ( ke arah kisaran gaji). Atau evaluasi pekerjaan adalah perbandingan pekerjaan-pekerjaan yang diklasifikasikan guna menentukan kompensasi yang pantas bagi pekerjaan-pekerjaan tersebut, atau berbagai prosedur sistimatik untuk menentukan nilai relatif pekerjaan beserta besarnya kompensasi masing-masing.
Ada beberapa dasar perilaku yang terkandung dalam penilaian kerja yaitu bagaimana karyawan mampu menyelesaikan tugas yang terandalkan. Tanggung jawab atau tidaknya dan serius atau tidaknya karyawan itu melaksanakan pekerjaan itu. Lalu perilaku-perilaku inovatif dan spontan.  Dimana karyawan itu bisa memberikan inovasi yang berguna bagi kemajuan perusahaan. Selain itu memiliki sikap spontan, misalnya ia mampu bekerja sama dengan sesame rekan karyawan, memiliki tindakan protektif, mampu melahirkan gagasan konstruktif, pelatihan diri, dan sikap-sikap lain yang menguntungkan, baik untuk dirinya sendiri dan perusahaan.
bahwa tujuan dari evaluasi pekerjaan adalah untuk menilai ulang semua hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan standarisasi pekerjaan tersebut, sehingga dapat ditentukan kompensasi yang akan diberikan nantinya, untuk menentukan jenis pekerjaan dan karakter pekerjaan terhadap para pekerja yang akan ditempatkan, dan untuk merancang besaran anggaran atas kompensasi yang akan dikeluarkan, baik untuk jenis pekerjaan tertentu atau penggajian dari semua lini struktur organisasi tersebut.
Sembilan Kriteria faktor penilaian karya pegawai, yaitu berupa :
a.       Reliable, measure atau harus mengukur perilaku kerja dan hasilnya secara obyektif.
b.      Content valid atau secara rasional harus terkait dengan kegiatan kerja.
c.       Defined specific atau meliputi segenap perilaku kerja dan hasil kerja yang dapat diidentifikasikan.
d.      Independent atau perilaku kerja dan hasil kerja yang penting harus tercakup dalam kriteria yang komprehensif.
e.       Non-overlaping atau tidak ada tumpang tindih antar Kriteria.
f.       Comprehensive atau perilaku kerja dan hasil kerja yang tidak penting harus dikeluarkan.
g.      Accessible atau kriteria haruslah dijabarkan dan diberi nama secara komprehensif.
h.      Compatible atau kriteria harus sesuai dengan tujuan dan budaya organisasi.
i.        Up to date atau sewaktu-waktu kriteria perlu ditinjau ulang menilik kemungkinan adanya perubahan organisasi.
Dalam penilaian pekerjaan ini tidak selamanya berjalan dengan lancer, terkadang harus dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang pelik. Masalah-masalah yang biasa terjadi diantaranya yaitu Bias supervisor, yang berasal dari pribadi (usia, gender, ras, senioritas, hubungan dekat). Lalu Halo Effect, satu aspek penilaian yang mampu mempengaruhi aspek lainnya. Selanjutnya adalah Central tendency, yaitu mengevaluasi setiap orang secara rata-rata dan menilai kurangnya seseorang menguasai pekerjaan tersebut. Pengaruh organisasi dan terakhir standar evaluasi yang tidak jelas.


































BAB IV
PENUTUP

A..Kesimpulan
Analisis pekerjaan adalah prosedur yang anda lalui untuk menentukan tanggung jawab posisi-posisi tersebut dan karakteristik orang-orang yang bekerja ditempat posisi-posisi tersebut. Analisis pekerjaan memberikan informasi yang digunakan untuk membuat deskripsi pekerjaan (daftar pekerjaan ) dan spesifikasi pekerjaan (jenis orang yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut).
Analisis pekerjaan terdiri dari: Uraian jabatan, spesifikasi job, dan Evaluasi pekerjaan.  Uraian jabatan atau deskripsi jabatan bukan sekedar menjelaskan tentang suatu jabatan, akan tetapi juga menjelaskan lebih lanjut tentang tugas-tugasnya, tanggung jawabnya, wewenang dan sebagainya.
Spesifikasi jabatan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang menduduki suatu jabatan, agar ia dapat melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan bertanggung jawab. Seorang karyawan akan mau dan mampu bekerja dengan baik jika ia ditempatkan pada posisi jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya serta kebutuhannya dapat terpenuhi dengan ia melakukan pekerjaan itu.
Sedangkan Evaluasi pekerjaan ialah penilaian bobot pekerjaan yang digunakan sebagai dasar penetapan standart gaji karyawan ,digunakan juga didalam perusahaan untuk masalah gaji karyawan, mengutamaan pendekatan secara rasional dalam menetapkan beban dan nilai tiap jabatan.Prinsip yang mendasari hal ini ialah bahwa setiap karyawan /pekerja berhak mendapatkan imbalan sesuai dengan apa yang telah dibebankan kepadanya .
Analisis pekerjaan sangat dibutuhkan dalam setiap pekerjaan,hal ini dapat memudahkan untuk memutuskan dan mendapatkan orang yang membutuhkan hal tersebut. Hal ini juga akan bermanfaat bagi para calon pekerja, apakah akan menerima pekerjaan tersebut atau tidak,  karena para pekrja dari awal sudah ditunjukkan oleh perusahaan bentuk pekerjaan yang akan mereka kerjakan nantinya.




Daftar Pustaka
Hariandja efendi , Tua Marihot,Manajemen sumber daya Manusia,(Jakarta: Gramedia   Widiasara Indonesia,2002)
http:/MDSM.Amy Husna.Blogspot.com . Diakses pada pukul 19.00 malam tanggal 17 november 2016







0 komentar:

Posting Komentar